Tokugawa Iemitsu adalah seorang shogun kuat yang menutup perdagangan luar negeri Jepang dalam arti mengisolasi perdagangan dari seluruh dunia selama hampir 200 tahun dan Taiyuin adalah nama Buddhis Iemitsu setelah wafat.
Sangat menarik untuk dicatat bahwa Taiyuin Byo adalah sebuah mausoleum yang telah ditetapkan sebagai kuil Shinto, tetapi secara teknis adalah bagian dari Rinno-ji sebuah kuil Buddha. Kuil Taiyu-in memakai banyak elemen yang sama dengan Kuil Tōshō-gū dengan desain yang lebih kecil dan lebih sederhana yang telah menunjukkan rasa hormat Iemitsu yang mendalam pada Ieyasu.
Bersama dengan Tōshō-gū dan Futarasan Jinga, Taiyūin-byō adalah bagian dari Rinnō-ji membentuk kuil dan kuil dari Situs Warisan Dunia Nikkō UNESCO. Berikut ini sedikit bagian dari kuil tersebut.
Koka-mon (皇 嘉 門)
Koka-mon (皇 嘉 門) juga dikenal sebagai Ryūgū-mon adalah gerbang menuju Oku-no-in rumah bagian dalam tempat Tokugawa Iemitsu dikebumikan yang tidak terbuka untuk umum. Dibangun dengan gaya Dinasti Ming Cina gerbang putih setinggi 2,2 meter dan lebar 1,8 meter ini dipangkas dengan fungsi hitam dan emas sebagai perbatasan antara Oku-no-in dan bangunan lainnya.
Kara-mon (唐門)
Yasha-mon (夜叉 門)
Pilar-pilar yang divernis merah berbentuk seperti butiran wijen dan pintu-pintu gerbang serta bagian-bagian lainnya diukir dengan desain peony. Gerbang ini juga disebut Botan-mon, atau Peony Gate , gerbang setinggi 8,2 meter dan dalam 5,5 meter ini didekorasi dengan ornamen Arab.
Koro (鼓楼) dan Shoro (鐘楼)
Niten-mon (二天 門)
Sisi bawah gerbang berwarna ungu tua dan bagian tengah gerbang berwarna hitam dengan kombinasi laut, biru tua dan biru kehijauan dibawah atap. Bagian atas menampilkan hiasan yang berat termasuk bingkai "Taiyuin" yang ditulis oleh Kaisar Gomizunoo.
Omizuya (御 水 舎)
Langit-langitnya menampilkan gambar Tinta India Naga berukuran 2 meter milik Yasunobu Kano dan Naga merefleksikan cekungan selebar 120 sentimeter yang kadang-kadang disebut Mizukagamino-ryu, secara harfiah Naga dicermin air.
Niō-mon (仁王 門)
Patung dengan mulut terbuka di sebelah kanan, melafalkan huruf pertama dari alfabet Sanskerta, ah, disebut "Agyo", yang berarti awal atau kelahiran. Patung mulut tertutup di sebelah kiri, melafalkan huruf terakhir, un, disebut "Ungyo", yang berarti akhir atau kematian.
Honden (本 殿)
Baca Juga:
10 Tempat Bersejarah Di Jepang Yang Wajib Dikunjungi Traveler
Disqus comments