Kuil Taiyu-in Rinnō-ji Nikkō Jepang

Taiyū-in Reibyō (大猷 院 霊 廟) atau Kuil Taiyu-in yang dikelola oleh Rinnō-ji dibangun pada tahun 1653 oleh Masakatsu Heiuchi seorang kepala tukang kayu Tokugawa dibawah perintah Tokugawa Ietsuna shogun Tokugawa keempat.

Tokugawa Iemitsu adalah seorang shogun kuat yang menutup perdagangan luar negeri Jepang dalam arti mengisolasi perdagangan dari seluruh dunia selama hampir 200 tahun dan Taiyuin adalah nama Buddhis Iemitsu setelah wafat.

Sangat menarik untuk dicatat bahwa Taiyuin Byo adalah sebuah mausoleum yang telah ditetapkan sebagai kuil Shinto, tetapi secara teknis adalah bagian dari Rinno-ji sebuah kuil Buddha. Kuil Taiyu-in memakai banyak elemen yang sama dengan Kuil Tōshō-gū dengan desain yang lebih kecil dan lebih sederhana yang telah menunjukkan rasa hormat Iemitsu yang mendalam pada Ieyasu.


Bersama dengan Tōshō-gū dan Futarasan Jinga, Taiyūin-byō adalah bagian dari Rinnō-ji membentuk kuil dan kuil dari Situs Warisan Dunia Nikkō UNESCO. Berikut ini sedikit bagian dari kuil tersebut.


Koka-mon (皇 嘉 門)


Koka-mon (皇 嘉 門) juga dikenal sebagai Ryūgū-mon adalah gerbang menuju Oku-no-in rumah bagian dalam tempat Tokugawa Iemitsu dikebumikan yang tidak terbuka untuk umum. Dibangun dengan gaya Dinasti Ming Cina gerbang putih setinggi 2,2 meter dan lebar 1,8 meter ini dipangkas dengan fungsi hitam dan emas sebagai perbatasan antara Oku-no-in dan bangunan lainnya.


Kara-mon (唐門)

Kara-mon (唐門) adalah gerbang terkecil di Taiyū-in berada didepan Haiden di Taiyū-in Reibyō dibangun pada 1653 dengan tinggi 3 meter dan lebar 1,8 meter. Gerbang ini menampilkan banyak ukiran indah, termasuk sepasang crane dan naga putih di atas ombak keemasan di bawah atap. Dua pilar, tidak terbuka ke luar, terbuat dari pohon zelkova.


Yasha-mon (夜叉 門)

Yasha-mon (夜叉 門) atau Gerbang Yasha adalah gerbang ketiga Taiyū-in Reibyō. Disebut Yashamon karena ada empat patung iblis dan masing-masing mempunyai warna yang berbeda untuk arah yang mereka jaga.

Pilar-pilar yang divernis merah berbentuk seperti butiran wijen dan pintu-pintu gerbang serta bagian-bagian lainnya diukir dengan desain peony. Gerbang ini juga disebut Botan-mon, atau Peony Gate , gerbang setinggi 8,2 meter dan dalam 5,5 meter ini didekorasi dengan ornamen Arab.


Koro (鼓楼) dan Shoro (鐘楼)

Koro (鼓楼) atau gudang terletak disisi kiri dan Shoro (鐘楼) atau rumah lonceng terletak disisi kanan berdekatan dengan Gerbang Yashamon di Taiyu-in Reibyo mempunyai tinggi 5,16 meter, dan dalamnya 3,93 meter. Tiga puluh tiga lentera tembaga mengelilingi Koro dan shoro yang telah didedikasikan oleh daimyo seorang penguasa feodal Jepang.


Niten-mon (二天 門)

Niten-mon (二天 門) atau Gerbang Dua Dewa adalah gerbang kedua Taiyūin-byō salah satu gerbang bertingkat dua terbesar diNikkō, berdiri 9,6 meter dan 5,64 meter.

Sisi bawah gerbang berwarna ungu tua dan bagian tengah gerbang berwarna hitam dengan kombinasi laut, biru tua dan biru kehijauan dibawah atap. Bagian atas menampilkan hiasan yang berat termasuk bingkai "Taiyuin" yang ditulis oleh Kaisar Gomizunoo.


Omizuya (御 水 舎)

Omizuya (御 水 舎) atau Air Mancur Suci atau Rumah Air dilengkapi dengan tsukubai dimana sesuai dengan praktik Shinto para penyembah akan melakukan pemurnian ritual dengan membilas tangan dan mulut mereka dengan air. Rumah setinggi 6,3 meter, lebar 3,9 meter, dalam 3 meter ini memiliki 12 pilar granit yang mendukung atap gaya Kiritsuma yang berwarna tembaga.

Langit-langitnya menampilkan gambar Tinta India Naga berukuran 2 meter milik Yasunobu Kano dan Naga merefleksikan cekungan selebar 120 sentimeter yang kadang-kadang disebut Mizukagamino-ryu, secara harfiah Naga dicermin air.


Niō-mon (仁王 門)

Niō-mon (仁王 門) atau Deva Gate adalah gerbang utama menuju Taiyu-in. Gerbang yang dicat merah memiliki lebar 8,2 meter dan kedalaman 4,6 meter dijaga oleh dua patung dewa prajurit Niō, atau Deva Kings, masing-masing dengan satu tangan (untuk menyambut mereka yang memiliki hati yang murni) dan satu tangan ke bawah (untuk menekan hati yang tidak murni).

Patung dengan mulut terbuka di sebelah kanan, melafalkan huruf pertama dari alfabet Sanskerta, ah, disebut "Agyo", yang berarti awal atau kelahiran. Patung mulut tertutup di sebelah kiri, melafalkan huruf terakhir, un, disebut "Ungyo", yang berarti akhir atau kematian.


Honden (本 殿)

Honden (本 殿) adalah Aula Utama terdiri dari Ainoma Middle Room dan Haiden Hall of Worship. Bangunan utama Taiyū-in Reibyō yang dibangun pada 1653. Bagian dalam adalah tempat suci yang tertutup untuk umum karena untuk menampung altar Buddha yang disepuh dengan emas dan patung kayu Iemitsu.

Baca Juga:
10 Tempat Bersejarah Di Jepang Yang Wajib Dikunjungi Traveler