Efek Dari Letusan Gunung Tambora

Letusan gunung berapi Tambora tahun 1815 menciptakan kawah besar sekitar 3,7 mil (enam kilometer). Dua ratus tahun yang lalu pada tanggal 10 April, gunung berapi Tambora meletus Indonesia, melenyapkan hampir semua ras, pendinginan di Bumi, kelaparan dan wabah penyakit di seluruh dunia.


Para ahli mengatakan letusan gunung Tambora adalah letusan terbesar yang tercatat dalam sejarah, lebih besar dari Letusan Krakatau 1883, dan kira-kira 20 kali lebih besar dari Gunung Vesuvius, yang menyapu bersih kota Italia Pompeii dari peta.

Bayangkan jika sekarang gunung itu meletus lagi dengan kekuatan yang sama. Perkiraan jumlah korban tewas setelah letusan Tambora adalah 71.000 sampai 121.000. Tapi sekarang bumi memiliki populasi yang lebijh padat, kata Janine Krippner, seorang vulkanologis dan mahasiswa doktoral di University of Pittsburgh di Pennsylvania.

Jika Gunung Tambora meletus lagi maka, kehidupan kita akan berada dalam bahaya, katanya. Efek dari letusan bisa menjalar ke seluruh dunia. Tsunami, kelaparan, dan penyakit seperti tifus dan juga akan membuat perubahan iklim yang ekstrim seperti hujan tak berujung, Ilmu pengetahuan belum memecahkan kode yang bisa memprediksi kapan dan di mana letusan tersebut akan terjadi, kata Krippner.

Gambar: Aerial view dari kaldera Gunung Tambora di Pulau Sumbawa, Indonesia 'wikipedia'